Uji Kualitatif Karbohidrat dengan Metode Fehling, Moore, Hidrolisa, dan Iod
Karbohidrat adalah senyawa organik yang terdiri dari unsur karbon, hidrogen, dan oksigen. Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi tubuh manusia, yang menyediakan 4 kalori (kilojoule) energi pangan per gram. Karbohidrat juga mempunyai peranan penting dalam menentukan karakteristik bahan makanan, misalnya rasa, warna, tekstur, dan lain-lain. Selain itu, karbohidrat berfungsi sebagai bahan penyusun struktur sel dan jaringan, serta sebagai prekursor senyawa lainnya.
Karbohidrat dapat diklasifikasikan menjadi monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Monosakarida adalah karbohidrat sederhana yang terdiri dari satu unit gula, misalnya glukosa, fruktosa, dan galaktosa. Disakarida adalah karbohidrat yang terdiri dari dua unit gula yang dihubungkan oleh ikatan glikosidik, misalnya sukrosa (glukosa + fruktosa), laktosa (glukosa + galaktosa), dan maltosa (glukosa + glukosa). Polisakarida adalah karbohidrat kompleks yang terdiri dari banyak unit gula yang dihubungkan oleh ikatan glikosidik, misalnya amilum (rantai panjang glukosa), selulosa (rantai panjang glukosa dengan konfigurasi berbeda), dan glikogen (rantai bercabang glukosa).
Fsx Ben Gurion X V200
DOWNLOAD: https://tausulterpclos.blogspot.com/?l=2tGhVg
Untuk mengidentifikasi jenis karbohidrat dalam suatu sampel uji, dapat dilakukan beberapa metode uji kualitatif berdasarkan reaksi kimia antara karbohidrat dengan pereaksi tertentu. Beberapa metode uji kualitatif karbohidrat yang umum digunakan adalah uji Fehling, uji Moore, uji hidrolisa, dan uji iod.
Uji Fehling
Uji Fehling adalah metode untuk mendeteksi adanya gula pereduksi dalam suatu sampel uji. Gula pereduksi adalah gula yang memiliki gugus aldehida atau keton bebas yang dapat mereduksi ion tembaga (II) menjadi tembaga (I). Contoh gula pereduksi adalah glukosa, fruktosa, galaktosa, maltosa, dan laktosa. Sukrosa tidak termasuk gula pereduksi karena tidak memiliki gugus aldehida atau keton bebas.
Uji Fehling dilakukan dengan mencampurkan sampel uji dengan larutan Fehling A (larutan tembaga (II) sulfat) dan larutan Fehling B (larutan natrium kalium tartrat). Campuran tersebut kemudian dipanaskan dalam bak air mendidih selama beberapa menit. Jika terdapat gula pereduksi dalam sampel uji, maka akan terbentuk endapan merah bata atau oranye yang merupakan tembaga (I) oksida. Jika tidak terdapat gula pereduksi dalam sampel uji, maka tidak akan terjadi perubahan warna.
Uji Moore
Uji Moore adalah metode untuk mendeteksi adanya gula sederhana dalam suatu sampel uji. Gula sederhana adalah gula yang memiliki satu atau dua unit gula dalam molekulnya, yaitu monosakarida dan disakarida. Uji Moore dilakukan dengan mencampurkan sampel uji dengan larutan Molisch (larutan alfa-naftol dalam etanol). Campuran tersebut kemudian ditambahkan dengan
asam sulfat pekat secara perlahan. Campuran tersebut kemudian dipanaskan dalam bak air mendidih selama beberapa menit. Jika terdapat gula sederhana dalam sampel uji, maka akan terbentuk cincin ungu di antara lapisan asam sulfat dan larutan uji. Jika tidak terdapat gula sederhana dalam sampel uji, maka tidak akan terbentuk cincin ungu.
Uji Hidrolisa
Uji hidrolisa adalah metode untuk mendeteksi adanya gula kompleks dalam suatu sampel uji. Gula kompleks adalah gula yang memiliki lebih dari dua unit gula dalam molekulnya, yaitu polisakarida. Uji hidrolisa dilakukan dengan mencampurkan sampel uji dengan larutan asam klorida (HCl) 3M. Campuran tersebut kemudian dipanaskan dalam bak air mendidih selama beberapa menit. Jika terdapat gula kompleks dalam sampel uji, maka akan terjadi reaksi hidrolisis yang memecah ikatan glikosidik antara unit-unit gula menjadi gula sederhana. Gula sederhana yang terbentuk kemudian dapat dideteksi dengan uji Fehling atau uji Moore. Jika tidak terdapat gula kompleks dalam sampel uji, maka tidak akan terjadi reaksi hidrolisis.
Uji Iod
Uji iod adalah metode untuk mendeteksi adanya amilum dalam suatu sampel uji. Amilum adalah polisakarida yang terdiri dari dua jenis rantai glukosa, yaitu amilosa dan amilopektin. Amilosa adalah rantai lurus glukosa yang dihubungkan oleh ikatan alfa-1,4-glikosidik. Amilopektin adalah rantai bercabang glukosa yang dihubungkan oleh ikatan alfa-1,4-glikosidik dan alfa-1,6-glikosidik. Uji iod dilakukan dengan mencampurkan sampel uji dengan larutan iod (I2) atau larutan lugol (KI + I2). Jika terdapat amilum dalam sampel uji, maka akan terbentuk kompleks antara iod dengan heliks amilosa yang berwarna biru kehitaman. Jika tidak terdapat amilum dalam sampel uji, maka tidak akan terjadi perubahan warna.
Kesimpulan
Dari hasil percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:
Uji Fehling dapat digunakan untuk mendeteksi adanya gula pereduksi dalam suatu sampel uji.
Uji Moore dapat digunakan untuk mendeteksi adanya gula sederhana dalam suatu sampel uji.
Uji hidrolisa dapat digunakan untuk mendeteksi adanya gula kompleks dalam suatu sampel uji.
Uji iod dapat digunakan untuk mendeteksi adanya amilum dalam suatu sampel uji.
Klasifikasi karbohidrat yang termasuk monosakarida adalah glukosa, disakarida adalah sukrosa, dan polisakarida adalah amilum.
Daftar Pustaka
Fitri, A.S., dan Fitriana, Y.A.N., 2020. Analisis Senyawa Kimia pada Karbohidrat. Sainteks: Jurnal Sains dan Teknologi, 3(1), pp. 1-7.
Nico, A., 2021. UJI KUALITATIF KARBOHIDRAT. ResearchGate. Available at: https://www.researchgate.net/publication/351257153_UJI_KUALITATIF_KARBOHIDRAT [Accessed 23 Apr 2021]. 29c81ba772